Jakarta— Pada tahun anggaran 2023, pemerintah telah memberikan beasiswa kepada 7.614 mahasiswa asal Papua, daerah Khusus atau 3T dan anak repatriasi atau buruh migran melalui Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik). Dari sejumlah itu, sebanyak 1.321 orang (17,35 persen) merupakan siswa lulusan Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) yang berasal dari Papua, Daerah Khusus dan Repatriasi. Juga sebanyak 3.231 (42,43 persen) mahasiswa dari Wilayah Papua, namun bukan lulusan ADEM. Selain itu ada dari daerah 3T (1931 mahasiswa atau 25,36 persen), penyandang disabilitas (937 mahasiswa atau 12,31 persen), repatriasi (97 mahasiswa atau 1,27 persen) dan atlet (97 mahasiswa atau 1,27 persen).
Program yang dikelola Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset dan Teknologi ini bertujuan meningkatkan pemerataan melalui peningkatan perluasan akses dan kesempatan belajar di Pendidikan Tinggi bagi pelajar dari Wilayah Papua, Daerah Khusus berdasarkan kondisi geografis (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) di daerah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan Malaysia (Sabah dan Serawak) dan penyandang disabilitas. Pada tahun 2020, Program Beasiswa ADik ini dikelola Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik).
Baca juga : Chorlance, Gadis Papua Jadi Dokter Melalui Beasiswa ADik
Fakta-fakta lain terkait Program Adik Tahun 2023
- Bila tahun pertama program ADik, yakni tahun 2013, diberikan beasiswa kepada 3 orang mahasiswa, maka pada tahun 2023 telah diberikan beasiswa kepada 1791 mahasiswa.
- Pembiayaan Program ADIK baik Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Biaya Hidup Mahasiswa mulai tahun 2023 disalurkan melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
- Dari sebanyak 7.614 mahasiswa penerima Beasiswa ADik, sebanyak 6.852 menjalani kuliah jenjang S1, 390 mahasiswa jenjang D3, 333 mahasiswa jenjang D4, dan profesi 37 mahasiswa. Selain itu, ada dua mahasiswa jenjang D1.
- Sebanyak 6.577 mahasiswa penerima program ADik atau 86 persen memilih perguruan tinggi negeri di berbagai provinsi, dan 1.037 mahasiswa memilih perguruan tinggi swasta.
- Dari sisi gender, sebanyak 4.391 orang peserta ADik atau 58 persen merupakan Wanita dan sisanya, yakni 3.223 orang atau 42 persen adalah lelaki.
Dalam skema Beasiswa ADik ini, pelajar yang mendaftar di jenjang S1 dan D IV, diberi kesempatan menempuh perkuliahan maksimal selama delapan semester dan yang memilih program D3 maksimal enam semester. Namun, untuk program profesi, seperti dokter umum, dokter gigi dan dokter hewan, penerima beasiswa diberi tambahan waktu empat semester. Sedangkan untuk program profesi keperawatan, apoteker, dan guru, penerima beasiswa diberi tambahan waktu dua semester.
Baca juga : Membangun Papua Cara Mahasiswa ADik
Pada Program Beasiswa ADik ini, mahasiswa yang asli Papua harus menempuh pendidikan tinggi di luar Papua, sedangkan yang dari daerah 3T, repatriasi, penyandang disabilitas bisa menempuh pendidikan di perguruan tinggi di seluruh Indonesia (kecuali Wilayah Papua).