Puslapdik- Mahasiswa penerima Beasiswa Unggulan (BU) Kemendikbudristek yang notebene mahasiswa terpilih, jangan hanya mempunyai prestasi akademik tetapi juga diharapkan mempunyai kecerdasan sosial, yakni kemampuan menjalin komunikasi dan interaksi dengan lingkungan sosial di sekitarnya. Termasuk dalam lingkup kecerdasan sosial ini adalah kemampuan bekerjasama, dan bernegosiasi.
“Untuk mematangkan dan mengasah kecerdasan sosial ini, mahasiswa penerima BU harus aktif terjun dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk berorganisasi. Melalui kegiatan sosial dan berorganisasi, kita akan mampu memahami karakter orang, mencari solusi atas berbagai permasalahan, dan berlatih melahirkan inisiatif atau ide.”
Hal itu ditegaskan Andi Baso Husain, Ketua Forum Awardee Beasiswa Unggulan Kemendikbudristek Wilayah Indonesia Timur periode 2019-2021, saat dihubungi melalui telepon, Senin, 2 Agustus 2021 kemarin.
Andi Baso juga mengingatkan, mahasiswa penerima BU jangan hanya menikmati bantuan beasiswanya, tapi harus mau dan mampu berkontribusi dan memberikan sumbangsih pada bangsa, negara, dan masyarakat sekitarnya.
Andi Baso tidak sekedar mengucap tanpa perbuatan. Mahasiswa penerima BU tahun 2018 ini aktif dalam berbagai kegiatan, baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Sebut saja seperti Ketua Kesatuan Mahasiswa Sinjai Universitas Negeri Makasar, aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulawesi Selatan, Ikatan keluarga Mahasiswa Sinjai, pengurus Pemuda Tani Indonesia, dan pernah menjadi pengurus di Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Universitas Negeri Makasar.
Lajang kelahiran 11 November 1996 ini juga pernah menjadi pemain sepakbola dan berkesempatan mewakili Sinjai dalam Pekan Olahraga Daerah di Bantaeng.
Baca juga :
Dengan Bidikmisi, Anak Sopir Truk itu Kini Jadi Staf Khusus Menteri
Mahasiswa Penerima Beasiswa Unggulan Harus Kenal dan Paham Wawasan Kebangsaan
Ingin berbuat terbaik
Andi Baso mengakui, bahwa seabrek aktivitas itu bisa dilakukan karena didukung dana dari BU selain karena motivasi yang tinggi untuk berbuat yang terbaik untuk masyarakat dan bangsa.
“Ketika menulis esai untuk mengajukan beasiswa, saya menulis, bahwa tujuan mengajukan beasiswa adalah untuk mengabdi pada bangsa dan masyarakat dan tentunya tak sekedar teori, tapi juga bisa diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari, “katanya.
Ia mencontohkan, melalui berbagai organisasi yang diikuti, ia telah menggelar berbagai kegiatan yang bertujuan untuk membantu dan memberdayakan masyarakat. Ia menyebut beberapa kegiatan, diantaranya pemberian donasi ke korban bencana alam di Sulawesi Barat Bersama Forum Awardee Beasiswa Unggulan Indonesia Timur serta donasi buku Bersama komunitas Ruang Abstrak Literasi.
Bahkan, saat berbincang-bincang melalui telepon Bersama Puslapdik, Andi Baso sedang mempersiapkan gelaran kegiatan sosial di Maros. “Kami berencana memberi edukasi mengenai pentingnya pendidikan serta menginformasi peluang berbagai beasiswa serta bantuan kesehatan, salah satunya pemberian obat, “katanya.
Andi Baso yang baru saja lulus program S2 di Fakultas Pendidikan Jasmani dan Olahraga Program Pasca Sarjana UNM ini bercita-cita menjadi dosen. Ia juga saat ini sedang mencoba peruntungan dengan melamar CPNS dan juga mengejar impian berikutnya, yakni melanjutkan kuliah di jenjang doktoral.