Jakarta—Tahukah Anda, pada tahun 2024 ini, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp13,9 triliun untuk membiayai 985.577 Orang penerima program KIP Kuliah. Anggaran sebesar itu untuk membiayai mahasiswa penerima KIP Kuliah ongoing dan mahasiswa penerima KIP Kuliah baru serta mahasiswa penerima biaya pendidikan ongoing. Tahun 2024 ini, jumlah mahasiswa baru penerima KIP Kuliah ditargetkan 200 ribu orang.
KIP Kuliah merupakan salah satu Program Prioritas Nasional pemerintahan periode 2019-2024 dan menjadi pendanaan wajib Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun 2024 yang perencanaan, pengelolaan dan penyalurannya dilakukan oleh Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik).
KIP Kuliah merupakan transformasi dari program Bidikmisi yang sudah berlangsung sejak Tahun 2010. KIP Kuliah sendiri mulai diluncurkan Tahun 2020 dan disempurnakan Tahun 2021 melalui KIP Kuliah Merdeka. Program ini bertujuan untuk meningkatkan perluasan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi secara lebih merata dan berkualitas bagi masyarakat yang kurang atau tidak mampu secara ekonomi.
Sasaran utama penerima KIP Kuliah adalah siswa yang saat di SMA atau SMK dan yang sederajat memiliki KIP Dikdasmen. Namun, selain itu juga menyasar calon mahasiswa dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH) atau pemilik Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan pemilik Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Tentunya, pendaftar KIP kuliah harus lulus seleksi di semua jalur seleksi pada prodi dengan Akreditasi A atau B atau akreditasi C dengan pertimbangan tertentu.
Sampai Tahun 2023, Kemendikbudristek telah membiayai sebanyak 700 ribu lebih mahasiswa penerima KIP Kuliah dan 85 mahasiswa penerima biaya pendidikan.
Baca juga :Pelajari dan Pahami Tahapan Pendaftaran KIP Kuliah
Hasil pengolahan data yang dilakukan Puslapdik terkait KIP Kuliah Tahun 2023, ditemukan fakta-fakta berikut:
- Mahasiswa Baru Penerima KIP Kuliah Merdeka Tahun 2023 sebanyak 161.953 mahasiswa. Dari sejumlah mahasiswa itu, 55.660 (34%) merupakan laki-laki dan 106.293 (66%)perempuan. Persentase ini sama dengan tahun 2022.
- Sebanyak 71.149 (44%) mahasiswa kuliah di 123 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 90.804 (56%) mahasiswa kuliah di 1.941 Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Total perguruan tinggi yang menerima mahasiswa KIP Kuliah sebanyak 2.064 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
- Sebanyak 133.619 (82,5%) mahasiswa kuliah pada jenjang S1, 10.179 (6,3%) mahasiswa jenjang D4, 18.007 (11,1%) mahasiswa jenjang D3, 131 (0,1%) mahasiswa jenjang D2dan 17 mahasiswapada jenjang D1.
- Penerima KIP Kuliah yang kuliah pada Prodi dengan Akreditasi A sebanyak 34.416 orang (21%), Akreditasi B 88.914 orang (55%), sedangkan Akreditasi C sebanyak 38.623 orang (24%).
- Lima besar provinsi asal mahasiswa penerima KIP Kuliah Merdeka Tahun 2023 adalah Jawa Barat sebanyak20.774 mahasiswa (12,8%), Jawa Timur 19.127 mahasiswa (11,8%); Jawa Tengah14.540 mahasiswa (9,0%), Sumatera Utara13.647 mahasiswa (8,4%) dan Nanggroe Aceh Darussalam sebanyak8.450 mahasiswa (5,2%);
- PTS yang banyak menerima mahasiswa KIP Kuliah berada di LLDIKTI Wilayah IV, yakni Jawa Barat dan Banten dengan jumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah Tahun 2023 sebanyak 18.907 mahasiswa. Berikutnya adalah LLDIKTI Wilayah VII yakni Jawa Timur dengan jumlah mahasiswa 11.942 orang dan LLDIKTI Wilayah 1,yakni Sumatera Utara dengan jumlah mahasiswa 8250 orang
- Program studi terbanyak yang jadi tujuan mahasiswa penerima KIP Kuliah Tahun 2023 adalah prodi pendidikan, yakni sebanyak 33.623 mahasiswa atau 21 persen. Prodi berikutnya adalah prodi teknik sebanyak 33.095 orang atau 20 persen, dan prodi ekonomi sebanyak 30.134 mahasiswa atau 19 persen. Komposisi prodi tujuan mahasiswa penerima KIP Kuliah ini tidak jauh berbeda dengan Tahun 2022.
- Mahasiswa penerima KIP Kuliah Tahun 2023 terbanyak berasal dari Jawa Barat, yakni 20.774 mahasiswa. Berikutnya adalah Jawa Timur sebanyak 19.127 mahasiswa, Jawa Tengah sebanyak 14.540 mahasiswa dan dari Sumatera Utara sebanyak 13.647 orang.
- Khusus wilayah Papua, mahasiswa penerima KIP Kuliah paling banyak berasal dari Papua, yakni sebanyak 1.369 orang, dan Papua Barat sebanyak 1.323 orang, sementara yang paling sedikit adalah propinsi Papua Pegunungan, yakni sebanyak 304 mahasiswa.