Jakarta— Pada Tahun 2024 ini, mahasiswa penerima KIP Kuliah berpeluang lebih besar untuk bisa mengikuti Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) Tahun 2024. Program yang sudah berlangsung sejak tahun 2021 ini berupa beasiswa dari Kemendikbudristek bagi mahasiswa seluruh Indonesia untuk belajar selama satu semester di berbagai universitas di luar negeri.
Peluang bagi mahasiswa penerima KIP Kuliah lebih besar karena di Tahun 2024 ini, pendaftaran IISMA dilakukan melalui tiga jalur seleksi, yakni yakni jalur reguler, afirmasi dan co-funding. Kepala Program IISMA, Rachmat Sriwijaya, mengatakan, jalur reguler diperuntukkan bagi mahasiswa umum dan jalur afirmasi ditujukan bagi para mahasiswa yang mendapatkan beasiswa Bidikmisi atau KIP-K dan mahasiswa yang berada di daerah tertinggal berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres). Sedangkan jalur co-funding bagi mahasiswa yang ingin ikut IISMA namun dengan Beasiswa terbatas, yakni melalui pendanaan bersama antara pemerintah dengan mahasiswa.
Pendaftaran Jalur reguler dan afirmasi dilakukan bersamaan, sedangkan jalur co-funding akan dibuka bagi peserta yang belum lulus seleksi di jalur reguler, dengan ketentuan pilihan perguruan tinggi yang terbatas, dan pendanaan parsial dari Kemendikbudristek dan mahasiswa. Pendaftaran dimulai pada 23 Januari sampai dengan 14 Februari 2024 melalui laman https://iisma.kemdikbud.go.id.
Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Nizam, mengatakan, jumlah kuota untuk program IISMA Tahun 2024 mencapai 3.000 sampai 3.300 peserta, dengan mitra sebanyak 140 sampai 150 universitas di 30 negara.
“Bagi yang mau mendaftar IISMA 2024, siapkan diri dengan bahasa asing yang baik dan memilih program studi yang semakin beragam di berbagai negaram, belajar sungguh-sungguh, tetap berkarya di kegiatan mahasiswa, dan berprestasi. Jadilah duta bangsa yang membanggakan bagi keluarga, almamater, bangsa, dan negara,” pesan Nizam dalam sosialisasi IISMA 2024 di Jakarta, Rabu, kemarin, yang dikutip dari laman https://dikti.kemdikbud.go.id/.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Dikti, Sri Suning Kusumawardani, mengungkapkan, program IISMA memberikan kesempatan kepada mahasiswa unggul dari Sabang sampai Merauke untuk belajar selama satu semester sebagai duta bangsa di perguruan terbaik dunia dengan dukungan pembiayaan dari pemerintah Indonesia.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, mengungkapkan, program IISMA merupakan program strategis untuk membangun jejaring yang lebih luas dan telah terbukti menambah daya saing lulusan di dunia kerja. “Data menunjukkan lulusan program flagship kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), termasuk IISMA terbukti lebih cepat mendapatkan pekerjaan dan dengan gaji pertama yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang tidak mengikuti MBKM,” tandasnya.

Dikutip dari Buku Panduan IISMA Kemendikbudristek, Program IISMA memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat mengambil mata kuliah atau kegiatan yang dapat disetarakan dengan mata kuliah di luar mata kuliah kompetensi prodinya.
Dalam program ini, mahasiswa dapat menempuh pembelajaran di perguruan tinggi di luar negeri yang menjadi mitra Kemendikbudristek selama satu semester dan kegiatan pembelajarannya akan disetarakan hingga 20 SKS, dengan mengambil mata kuliah dan aktivitas pengembangan diri yang diminati dan sesuai dengan persyaratan yang berlaku di perguruan tinggi mitra di luar negeri.
Bantuan biaya hidup dihentikan sementara
Terkait mahasiswa penerima KIP Kuliah yang mengikuti IISMA, Subkoordinator KIP Kuliah, Muni Ika, mengatakan, bantuan UKT mahasiswa penerima KIP Kuliah tetap dibayarkan langsung ke kampusnya agar tetap teregistrasi.
“Bantuan biaya hidup juga tetap dibayarkan, namun jika biaya hidup di IISMA lebih besar dari biaya hidup KIP Kuliah, maka IISMA hanya membayar selisihnya saja, “kata Muni beberapa waktu lalu.
Karena itu, lanjutnya, kampus asal mahasiswa penerima KIP Kuliah wajib melaporkan ke Puslapdik ketika ada mahasiswa penerima KIP Kuliah yang lolos seleksi IISMA dan ketika selesai mengikuti IISMA.
Sebagai informasi, Tahun 2023 lalu, sebanyak 53 orang mahasiswa penerima KIP Kuliah, 5 orang mahasiswa penerima Bidikmisi, dan 2 orang mahasiswa penerima beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) menjadi bagian dari 1.133 mahasiswa program sarjana dan 559 mahasiswa vokasi dari 31 propinsi yang terpilih untuk mengikuti program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) Tahun 2023.