Puslapdik– Tujuan pemerintah menyelenggarakan Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang sebelumnya disebut Bidikmisi adalah agar lebih banyak lagi masyarakat yang bisa mengakses pendidikan tinggi sehingga mampu memutus rantai kemiskinan.
Menurut Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik), Abdul Kahar, KIP-Kuliah lahir karena pemerintah tidak ingin adanya anak Indonesia yang tidak bisa kuliah karena terkendala biaya.
“Pemerintah perlu mewujudkan keterjangkauan dan pemerataan yang berkeadilan dalam memperoleh pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan dengan kepentingan masyarakat bagi kemajuan, kemandirian, dan kesejahteraan, “katanya dalam berbagai kesempatan.
Namun, hal itu tidak berarti bahwa mahasiswa penerima KIP Kuliah merupakan mahasiswa biasa-biasa saja. Banyak diantara mereka yang sejatinya punya prestasi dan motivasi tinggi untuk hidup lebih baik. Bantuan Bidikmisi yang mereka terima menjadi pendorong bagi mereka untuk berprestasi lebih jauh lagi.
Dikutip dari berbagai media online, beberapa mahasiswa penerima Bidikmisi yang berhasil menorehkan prestasi, baik akademik maupun non akademik antara lain :
Sayidatul Maslahah dan adiknya, Nur Milati.
Keduanya adalah putri dari Muzaroah (45), warga Dusun Wonokerso, Desa Tirtomulyo, Kecamatan Plantungan Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, seorang pembuat emping melinjo.
Dikutip dari Kompas.com., pada tanggal 26 Juni 2021 lalu, kedua bersamaan diwisuda di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Bila Sayidatul berhasil lulus S2 dari Pendidikan Luar Biasa Pascasarjana dengan IPK 3,78, maka Nur Milati lulus S1 Pendidikan Teknik Mekatronika dengan IPK 3,78. Kedua selesai S 1 dan S2 dengan prestasi Cumlaude.
Saat kuliah S1, Sayidatul merupakan mahasiswa penerima beasiswa BidikMisi di UNY jurusan Pendidikan Luar Biasa tahun 2014. Selama menempuh pendidikan S1, ia banyak menorehkan prestasi, seperti mahasiswa berprestasi tingkat fakultas di tahun 2017 dan Runner up mahasiswa berprestasi FIP tahun 2016.
Selain itu, juga berhasil menjadi mahasiswa penerima penghargaan berprestasi di bidang penalaran selama 3 tahun, tahun 2015-2018. Dia juga mendapatkan kesempatan untuk berkontribusi dalam ajang kancah Internasional yaitu The 3rd International ASEAN Culture Camp: ISAAN Culture di Suranaree University of Technology, Thailand yang dilaksanakan pada 19 Juni s/d 25 Juni 2016.
Sayidatul juga pernah mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan Site in di University Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia. Di tahun 2017 pernah mengikuti Short Term Internship (Sit-In) Mahasiswa Berprestasi ini dilaksanakan di Pangasinan State University, Bayambang, Pangasinan, Filipina. Tahun 2018, Sayidatul berhasil menyelesaikan pendidikan S1 dengan IPK 3,83 dan merupakan wisudawan terbaik jurusan.
Tak kalah dengan kakaknya, Nur Milati mendapatkan beasiswa bidikmisi di Prodi Pendidikan Teknik Mekatronika lewat jalur SBMPTN. Nur lulus dalam waktu 3 tahun 9 bulan. Ia pun berencana melanjutkan pendidikannya di jenjang S2 pada program studi yang sama melalui jalur beasiswa.
Rahmad Abdul Gani
Rahmad Abdul Gani (22 tahun) merupakan mahasiswa Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Islam Bandung (Unisba). Jejaka asal Padang ini menerima Bidikmisi jalur SNMPTN tahun 2017 lalu.
Dimuat di Kompas.com., hanya dengan Bidikmisilah Gani bisa kuliah. Betapa tidak, penghasilan orang tuanya terbatas, yakni hanya sebagai pedagang kecil sementara anaknya ada sembilan orang. Jangankan untuk kuliah, untuk makan saja kerepotan. Bahkan, dalam menekuni profesinya itu, orang tua Gani tinggal berjauhan. Sang ayah tinggal di Pesisir Selatan, sementara ibu di Sijunjung Sumatera Barat.
Memperoleh kesempatan kuliah dengan bantuan pemerintah, Gani tekun belajar dan tidak membebani orangtua. Selama kuliah, Gani aktif mengikuti berbagai penelitian dan menjadi asisten dosen. Anak bungsu dari sembilan bersaudara ini juga sukses mengantongi berbagai prestasi semasa di bangku kuliah. Ia mewakili prodi Ilmu Ekonomi sebagai Mahasiswa Berprestasi tingkat Universitas tahun 2019, lulus dalam uji kompetensi analis pembiayaan bersertifikasi BNSP. Kemudian terpilih sebagai mahasiswa yang mendapatkan hak cipta jurnal dari Kemenkumham, dan pemenang artikel dan presentasi terbaik pada ajang Spesia 2021 Unisba dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Bulan Juli lalu, Gani menjadi wisudawan Unisba dengan yudisium pujian atau cumlaude. Ia meraih IPK 3,8.