Jakarta- Beasiswa Unggulan Kemendikbudristek bagi masyarakat berprestasi tahun 2024 telah dibuka. Sebelum mendaftar, ada baiknya mengenal lebih jauh tentang beasiswa ini. Beasiswa Unggulan atau BU ini telah digelar Kemendikbudristek sejak tahun 2006. Artinya, tahun 2024 ini, BU telah berlangsung selama 18 tahun. BU Kemendikbudristek ini terbagi dua kategori,yakni BU bagi pegawai Kemendikbudsristek dan BU bagi masyarakat berprestasi. BU bagi masyarakat berprestasi diberikan bagi masyarakat yang memiliki kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang sarjana, magister, dan doktor yang diselenggarakan pada perguruan tinggi dalam negeri atau perguruan tinggi luar negeri.
Sejak BU dikelola Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, jumlah penerima BU sebanyak 6.384 orang dan sampai awal tahun 2024, yaitu di akhir semester ganjil tahun akademik 2023-2024, mahasiswa penerima BU yang masih aktif berjumlah 4.259 orang. Dari sejumlah itu, jenjang S-1/D-4 sebanyak 2.275 orang, jenjang S-2 sebanyak 1.715 orang, dan jenjang S-3 sebanyak 269 orang. Dari sejumlah itu juga, ada 3 orang mahasiswa penyandang disabilitas dan 77 orang mahasiswa berstatus pegawai Kemendikbudristek.
Baca juga : Kemendikbudristek Kembali Membuka Pendaftaran Beasiswa Unggulan Bagi Masyarakat Berprestasi Tahun 2024
Mahasiswa aktif penerima BU tersebut tersebar di 260 perguruan tinggi di dalam negeri yang terdiri atas 94 perguruan tinggi negeri (PTN) dan 166 perguruan tinggi swasta (PTS). Sejak tahun 2020 sampai 2023, sepuluh besar penerima terbanyak mahasiswa Beasiswa Unggulan adalah Universitas Indonesia (UI) yang menempati urutan pertama dengan jumlah mahasiswa 503 orang, UGM (499 mahasiswa), Unhas (289), ITB (278), UNM (238), Unbraw (195), UNY (153), UPI (141), IPB (137), dan UNJ (131).
Dari sisi program studi, selama 4 tahun terakhir (2020—2023), bidang hukum dan manajemen merupakan dua bidang studi terfavorit dan menjadi pilihan terbanyak yang diambil mahasiswa penerima BU. Prodi unggulan berikutnya adalah bidang Ilmu Komunikasi, akuntansi dan pendidikan matematika. Enam bidang studi lain yang banyak diminati pendaftar BU yakni Kedokteran, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Dokter, Ilmu Komputer, Pendidikan Keperawatan, dan Psikologi.
Pada skema BU, pembiayaan yang diberikan pemerintah pada Beasiswa Unggulan Masyarakat Berprestasi meliputi biaya pendidikan, biaya hidup, dan biaya buku. Sedangkan untuk Penyandang Disabilitas,pembiayaan meliputi biaya pendidikan, biaya hidup, biaya buku, biaya penelitian, dan biaya hidup pendamping.
Baca juga : Mahasiswa Penerima BU Diharapkan Membangun Jejaring Untuk Pertukaran Gagasan
Syarat utama
Penerima BU bagi masyarakat berprestasi diprioritaskan bagi yang memiliki sertifikat yang membuktikan prestasi akademik/non akademik tingkat internasional dan/atau nasional. Untuk bisa berpeluang memperoleh BU, pendaftar tidak sedang mendaftar dan/atau menerima beasiswa dari pihak manapun termasuk APBN/APBD dengan komponen pembiayaan yang sama serta belum pernah menempuh pendidikan pada jenjang yang sama.
Perguruan tinggi dan program studi tujuan harus terakreditasi minimal B, serta masuk dalam daftar Perguruan Tinggi tujuan Beasiswa Unggulan yang sudah bekerjasama dengan Kemendikbduristek. Perguruan tinggi tujuan BU ini bisa dilihat di sini.
Pendaftar BU masyarakat berprestasi juga tidak berstatus sebagai dosen, guru, tenaga kependidikan, dan pelaku budaya. Untuk status dosen, tenaga kependidikan,dan pelaku budaya, Kemendikbudristek membuka peluang melalui skema Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) yang dikelola Badan Pembiayaan Pendidikan Tinggi (BPPT).
Pendaftar BU juga harus berkomitmen untuk mempertahankan indeks prestasi semester (IPS) minimal 3,00 pada program sarjana (S-1), atau IPS minimal 3,25 pada program magister (S-2) dan doktor (S-3) selama menjadi penerima Beasiswa Unggulan.