Jakarta– Siswa asal Papua penerima beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) diharapkan memanfaatkan kurikulum Merdeka dalam Merdeka Belajar untuk mengekspresikan kecerdasan dan kreatifitasnya. Selama tiga tahun kedepan, siswa penerima ADEM akan bersekolah di beberapa kota di Jawa. Bersekolah di tempat baru yang berbeda dengan di Papua,Siswa ADEM dapat menggali potensi, kecerdasan, dan kreativitas yang dimiliki.
“Dengan bersekolah di tempat baru, siswa ADEM dapat berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Dari interaksi itu, kalian dapat membangun relasi baru, mengasah kemampuan diri, dan menekuni bidang yang disukai,” ujar Staf Ahli Mendikbudristek (SAM) bidang Manajemen Talenta, Tatang Muttaqin, saat gelar wicara dengan 100 siswa penerima ADEM yang akan bersekolah di Propinsi Banten di CGV FX Sudirman, Jakarta, Jumat (12/7).
Tatang mengajak siswa penerima ADEM agar aktif berinteraksi dengan guru di sekolah dan orang tua pendamping sehingga akan menemukan potensi dan cita-cita yang ingin diraih.
“Setelah menempuh pendidikan menengah selama 3 tahun, kami berharap penerima ADEM 2024 dapat melanjutkan ke beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik). Sehingga, kelak di masa mendatang kalian dapat membangun tempat asal kalian dengan kemampuan yang dimiliki,” pungkas Tatang.
Baca juga :Mendikbudristek: Siswa ADEM Diharapkan Berkontribusi dan Melakukan Perubahan di Papua
Ada 1200 siswa ADEM 2024
Pada tahun 2024 ini, peserta ADEM ada sebanyak 1200 peserta didik dan 500 orang diantaranya berasal dari Papua, sisanya dari daerah khusus dan anak dari keluarga migran di Malaysia. Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik), Adhika Ganendra, berharap kepada seluruh penerima ADEM 2024 untuk dapat menyelesaikan program pendidikan hingga tuntas.
“Perlu semangat dan tekad tinggi untuk menyelesaikan program pendidikan ini. Untuk itu, perlu pola pikir yang kuat dengan menanamkan sikap bahwa saya mampu dan saya bisa menyelesaikan pendidikan ini hingga selesai,” tutur Adhika.
Yasir Yusuf Caisar Watora, siswa asal Kabupaten Kaimana, Papua Barat, merasa bangga dapat mengikuti ADEM. Baginya, kesempatan ini akan ia manfaatkan untuk menekuni pembelajaran sekolah hingga perguruan tinggi.
“Saya bercita-cita ingin menjadi seorang dokter. Pada proses belajar di lingkungan baru nanti, saya akan mencoba beradaptasi dengan tempat tinggal baru, membangun baik komunikasi dengan orang-orang baru, dan mengembangkan potensi yang saya miliki,” ungkap Yusuf.https://puslapdik.kemdikbud.go.id/siswa-adem-di-kupang-penuh-antusias-dan-punya-cita-cita/
Baca juga : Siswa ADEM 3 T di Kupang Penuh Antusias dan Punya Cita-Cita
Yusuf berharap, program beasiswa ADEM dapat terus berlanjut sehingga banyak anak Papua lainnya berkesempatan untuk terus mengejar mimpi dan cita-citanya.
Senada dengan Yusuf, Natalia Christin Beysi, siswi asal Kabupaten Sarmi, Papua, mengatakan bahwa selama perjalanan dari Papua hingga Jakarta ia merasa terharu terpilih menjadi penerima ADEM 2024. Dalam ceritanya, ia meneteskan air mata dan berjanji untuk terus belajar dan membanggakan orang tua.
“Dengan jarak yang jauh dari Papua dengan tempat ini, sayang rasanya jika kita tidak maksimal untuk belajar. Saya berjanji kepada diri saya untuk menyelesaikan pendidikan ini, melanjutkan ke perguruan tinggi, dan membuat orang tua saya bangga akan prestasi saya,” tutup Natalia.