Puslapdik- Lembaga pemberi beasiswa, baik itu pemerintah, korporasi, maupun organisasi non profit, perlu melakukan analisis dan kajian yang mendalam terkait program studi apa saja yang mahasiswanya bisa diberikan beasiswa.
“Tantangan kedepan itu berbeda dibanding saat ini, begitu pula kebutuhan generasinya juga berbeda. Perlu juga dianalisis peluang kerja di masa depan yang mempunyai daya serap tinggi. Jangan sampai penerima beasiswa setelah lulus bingung mencari pekerjaan dan akhirnya menjadi penganggur atau bekerja tidak sesuai dengan prodi yang ditekuninya. “
Hal itu dikatakan Agus Sartono, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), dalam Webinar Forum Beasiswa Indonesia ke-4 bertajuk “Indonesian Scholarship Landscape (For Bachelor’s Program)”, Rabu, 25 Agustus, kemarin.
Agus juga berharap, agar para penerima beasiswa diberikan pengayaan berupa kemampuan membaca yang tidak sekedar membaca teks, tapi juga membaca konteks, memahami apa yang dibaca, membaca data, dan mengungkapkan pikiran melalui tulisan.
“Salah satu kelemahan mendasar penerima beasiswa, yang saya hadapi selama ini, dalam menuangkan gagasan terlalu muter-muter, terlalu banyak pengantar daripada isi, analisis dan kesimpulan, “katanya.
Himbauan lain, diungkapkan Agus, agar para penerima beasiswa juga diberikan pengayaan, yakni karakter dan keadaban. Penerima beasiswa jangan hanya kuat dalam keilmuan dan memiliki sertifikat atau ijazah, tapi juga berkarakter dan berkeadaban.
“Orang berkeadaban diukur dari tatacara ia berkomunikasi, berkarakter dan tahu adab, apalagi di tengah maraknya media sosial saat ini, para penerima beasiswa harus punya kemampuan literasi digital dan bagaimana mengelola pekerjaan dari jarak jauh, “ungkapnya.
Baca juga : Kepala Puslapdik Memberikan Tips Memilih Beasiswa
Forum Beasiswa Indonesia itu dihadiri lebih dari 100 perwakilan lembaga beasiswa dalam dan luar negeri dari berbagai kategori, baik itu perusahaan, lembaga luar negeri, yayasan, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, perguruan tinggi, organisasi/komunitas.
Di awal paparannya, Agus Sartono memperlihatkan data, setiap tahunnya, lulusan SMA, SMK, dan madrasah Aliyah mencapai 3, 7 juta orang. Dari sejumlah itu, sebanyak 1,8 juta orang atau 49 persen, langsung masuk ke pasar kerja dengan kompetensi rendah sementara peluang kerja semakin sempit akibat revolusi industri 4.0.
“Harapan kami, lembaga penerima beasiswa bisa menyasar yang 1,8 juta orang itu agar bisa meningkatkan kompetensinya, “kata Agus.
Baca juga : 1.446 Orang Pemohon Beasiswa Pendidikan Indonesia Dinyatakan Lolos Seleksi
Kerjasama Kemendikbudristek- LPDP
Sementara itu, Usman Syihab, Tim Teknis Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbudristek, mengungkapkan, bahwa pada 22 April 2021 lalu, Kemendikbudristek meresmikan kerjasamanya dengan LPDP dan tanggal 2 Mei dilakukan pembukaan program beasiswa melalui kerjasama tersebut.
“Saat ini, Kemendikbudristek-LPDP telah membuka Program Beasiswa Indonesia yang menawarkan 16 jenis beasiswa bergelar dan 33 beasiswa non gelar, “ujarnya.
Berbagai jenis beasiswa tersebut ditawarkan, baik untuk perguruan tinggi dalam dan luar negeri, jenjang pendidikan sarjana, magister, dan doktoral serta non gelar. Sasaran beasiswa yakni siswa SMA/SMK, guru, dosen, dan mahasiswa serta pelaku budaya.
“Kami juga terbuka untuk penyandang disabilitas untuk masuk ke semua jenis beasiswa. Bagi penyandang disabilitas, penerima beasiswa juga diberi tambahan biaya untuk pendamping, baik di dalam maupun di luar negeri, “papar mantan Atase Pendidikan dan Kebudayaan pada Kedutaan Besar RI di Kairo, Mesir, tersebut.
Baca juga : LPDP Berikan Beasiswa Magang Bersertifikat Bagi Mahasiswa Vokasi
Forum Beasiswa Indonesia merupakan wadah komunikasi lembaga pengelola beasiswa di Indonesia dalam upaya peningkatan kapasitas lembaga beasiswa, pertukaran ide, gagasan, dan strategi dalam membangun SDM Indonesia lewat beasiswa.
Wadah ini diharapkan dapat mendorong terciptanya sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam bidang beasiswa di Indonesia, baik itu lembaga Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, luar negeri, perusahaan, perguruan tinggi, yayasan dan organisasi/komunitas
Komite Forum Beasiswa Indonesia terdiri dari 7 lembaga, yakni; Indonesia Scholarship Center (ISC), Lembaga Beasiswa Baznas RI, Rumah Kepemimpinan, Dompet Dhuafa Pendidikan, OSC Medcom.id, Pemimpin.id, Education in Ireland, TIE UPS International dan Yayasan Hadji Kalla.